Friday, December 16, 2016

Pacaran Yang Benar



Mencintai Nonmanusia

          Ciri-ciri yang ditunjukkan oleh pemuda yang sedang patah hati adalah Depresi yang berkepanjangan dan Keputusasaan yang membuat daya pikir yang tidak produktif, daya Nalar yang mulai menurun dan semangat yang mengalami degradasi. Wajar kekacauan mental tercipta dan sering kebodohan menjadi titik-titik yang sambung menyambung menimbulkan persepsi yang idiot dan bagi sebagian orang adalah sulitnya mengendalikan emosi pada masa keputusasaan ini.
            Haruskah pada masa muda, percintaan menjadi suatu Prioritas? Ataukah mencintai dengan mutlak adalah kesalahan pada masa muda ? Pacaran Adalah Kegiatan yang sering mengganggu Konsentrasi pemuda dan pemudi dalam dunia akademi namun tidak dapat disangkal bahwa itu juga termasuk dari sifat normal dan waras dari pandangan ilmu Biologi, kebutuhan Manusia.
            Melodramatis, yang sering diungkapkan dalam kata “lebay” menjadi titik-titik kelemahan yang timbul dari relasi yang  menciptakan ikatan antara satu manusia dengan manusia lainnya yang disebut “pasangan”. Melo dan kemelo-meloan adalah sifat tidak waras yang menunjukkan ciri kecanduan, tak ubahnya pesakitan yang selalu menginginkan morfin untuk menyenangkan hasratnya.

            Pacaran mendukung Biologis seorang manusia, tetapi cenderung mengganggu Psikologis Manusia itu sendiri. Titik rawan yang beresiko tinggi, acapkali menimbulkan efek ketidakwarasan. Relasi yang memicu munculnya banyak konflik dan perbedaan paham hingga seribu satu kasus permasalahan, lalu sifat ketergantungan baik antara satu maupun dengan yang lainnya menimbulkan dilema dalam puncak konflik lalu merambat pada kemunafikan yang meningkatkan kadar kenaifan dalam diri masing-masing pemuda-pemudi itu.
            Relasi antara sesama manusia berlainan jenis memiliki banyak resiko mental, namun ada juga yang bertahan dengan komunikasi dan kesepemahaman yang baik. Lain hal dengan beberapa orang yang justru berakhir dengan kelainan psikologis hingga masa akhir hidupnya. Mungkin saja pada masa ini, timbulnya istilah “sex partner” adalah untuk menghindari dampak psikologis yang disebabkan oleh hubungan dan ikatan Asrama yang terlalu serius, sehingga beberapa orang menjalin relasi untuk kebutuhan biologis semata tanpa ada ikatan cinta. Sifat itu lebih mengarah kepada sifat Hewani dan nonmanusiawi, tetapi menjadi suatu alternatif yang dapat mengurangi beban Psikologi dari suatu Relasi.

            Mencintai Nonmanusia? Mungkin saja bagi beberapa orang yang lebih takut terhadap permasalahan “perasaan” karena efek dan guncangan jiwa yang mampu ditimbulkannya sehingga menganut Hubungan bebas yang menawarkan kebutuhan bilogis yang menjadi tuntutan fisik selama tidak mengganggu mental dan daya nalar. Untuk itulah mungkin dunia yang disebut “Prostitusi” memiliki makna tersendiri dan fungsi yang dapat diperhitungkan bagi beberapa orang yang membutuhkannya, disamping dunia Prostitusi difungsikan sebagai karya komersial meskipun mengesampingkan beberapa nilai-nilai budaya dan norma.
            Percintaan atau pacaran bagi sebagian orang adalah anugerah, bagi sebagian orang yang lain adalah kutukan, tergantung dari endingnya. Manusia cenderung stress dan depresi dalam menghadapi problema, tetapi sistem relasi seperti percintaanlah yang cenderung menimbulkan gejala-gejala yang paling kompleks apalagi dalam dunia masa muda. Semua adalah pilihan, dan berjalan dalam proses sesuai cara menyikapinya. Jika cinta memiliki resiko sedemikian besar kepada manusia, bukankah lebih baik mencintai yang bukan manusia ?  

Oleh : Chairil Sastra

No comments:

Post a Comment