SEJARAH PERKEMBANGAN PIKIRAN DAN
PRAKTEK
PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
(Mardaup J)
A. Filsafat
Ilmu dan Teologi, dan Pengertian PAK
Filsafat berasal dari dua istilah
Yunani yaitu “Philos” dan “Sophia” yang berarti “Cinta Kebijaksanaan” ,sebab
karena kecintaan,keinginan atau kerinduannya maka orang berupaya mencari,
menggali, dan merumuskan kebenaran. Kegiatan Filsafat senantiasa bertujuan
membentuk atau merumuskan “pandangan Dunia”. Dalam hal ini yang dimaksud adalah
yang merupakan gambaran yang kita miliki dalam melihat dan menjelaskan dunia
dimana kita berada. Dunia dalam kaitan ini menyangkut yang Empiris dan
non-Empiris. Dunia pengertian, kepercayaan, sosial, karya, ekonomi dan politik,
semua termasuk di dalamnya. Dengan pemahaman itu, pandangan dunia merupakan
bagian dari kebudayaan, dimana kita melaksanakan tugas dan panggilan sebagai
mahluk Sosio-budaya.
Filsafat berupaya untuk
mengintegrasikan berbagai informasi yang ditemukan oleh sains. Seorang Filosof
berupaya mengintegrasikan Kenyataan-kenyataan baru dari sains terhadap
kehidupan secara menyeluruh. Para filosof melihat makna dibalik evidensi atau
fakta hasil penemuan baru, memanfaatkan fakta agar dapat mengajukan konsep
maupun teori serta asumsi-asumsi dasar, pernyataan-pernyataan yang kebenarannya
masih harus menuntut pembuktian.
Filsafat dan Teologi memiliki
hubungan tetapi tidaklah sama. Teologi adalah pengetahuan adikodrati yang
metodis (wahyu Allah) sementara Filsafat adalah pengalaman indrawi manusia
termasuk pemikiran dan perenungannya. Ada kesamaan pendekatan filsafat dan
teologi. Objek bahasan yang sama seperti: manusia, semesta, Tuhan, pendidikan,
kebudayaan, dll. Tetapi titik tolak pembahasan dan cara kerja keduanya akan
berbeda.
Filsafat dapat lebih memperkaya
pemikiran Teologi dan upaya berteologi. Demikian juga dalam
berapologetika. Dalam hal ini, Alkitab
dapat kita jadikan pengertian, pengetahuan, dalam berfilsafat atau secara
khusus memikirkan pendidikan.
B. Pendidikan dan Penginjilan Anak
Pendidikan merupakan usaha sadar
tujuan untuk memperlengkapi individu maupun
kelompok agar mereka bertumbuh dengan baik menuju kedewasaan pribadi
seutuhnya. Dalam wacana ini adalah pembahasan mengenai peranan pendidkan
Kristen mengenai anak, terutama fondasi atau dasar dari pendidikan itu sendiri.
Gereja mempunyai andil dan panggilan untuk membina generasi muda termasuk
anak-anak, guna mempersiapkan mereka menjadi manusia berkualitas, mengasihi
Allah dan sesamanya, serta bertanggungjawab sebagai mahluk sosio-kultural di
dalam kehidupan sehari-hari.
Alkitab mengajarkan bahwa pelayanan
spiritual bagi anak sangatlah penting. Yesus menegaskan bahwa Allah disurga
juga sangat mencintai anak-anak, seperti yang dikemukakanNya dalam perumpamaan
“Domba yang Hilang” (Mat 18: 12-14). Dari segi pendidikan, penulis injil ingin
menyatakan bahwa Tuhan Yesus senantiasa mempunyai waktu bagi anak-anak.
Demikian juga dengan Rasul Paulus
dalam suratnya kepada jemaat di Efesus menegaskan agar orang tua mendidik
anak-anak mereka didalam ajaran dan nasehat Tuhan (Ef 6:4). Anak-anak sangatlah
berharga dihadapan Allah. Oleh sebab itulah Orangtua, guru, pendeta, majelis
gereja, dan guru sekolah minggu berkewajiban untuk mendidik anak didalam jalan
dan ajaran Tuhan.
Tugas pelayanan maupun pembinaan
bagi anak-anak adalah dalam rangka membimbing mereka menjadi murid
Kristus. Pertumbuhan moral dan perkembangan iman mereka hanya
mungkin terjadi apabila Roh Kudus telah mendiami Mereka.
C.
Pendidik dan Spiritualitasnya
Salah satu aspek dari kulitas
pendidik yang sangat mendesak untuk dikembangkan pada masa kini adalah dalam
segi spiritualitas. Tugas pendidikan pada hakekatnya merupakan tugas
pembangunan, yakni membangun kualitas manusia seutuhnya. Panggilan pendidikan
ini bukanlah perkara mudah karena banyak kendala yang siap menantang. Seorang
pendidik harus memiliki tekad dan komitmen untuk dapat teguh dalam menghadapi
setiap dinamika pendidikan.
Sebelum terjun ke dalam lapangan
pelayanannya, setiap guru umumnya telah lebih dahulu memperoleh perlengkapan
pengetahuan Teologis dan segi-segi keguruan serta menjadi tanggungjawabnya
untuk terus menerus meningkatkan mutu kerohaniannya di bawah bimbingan Allah.
Spiritualitas berarti keadaan tidak
berwujud material dari suatu substansi atau sebagai atribut dari mahluk
spiritual. Spiritualitas berkaitan erat dengan hal-hal yang bersumber dari
Tuhan yang menjadi bagian hidup dari manusia.
Sumber daya rohani bagi setiap orang
kristen adalah Yesus Kristus, yang dinyatakan oleh kehadiran dan kerja Roh-Nya
yang kudus. Merupakan panggilan yang sangat mendasar bagi guru untuk
terus-menerus memahami betapa dalamnya arti karya Yesus Kristus yang telah
membebaskan manusia dari kuasa dosa dan maut. Roh Allah sajalah yang memberi
Spiritualitas sejati dalam hidup seseorang. Namun Hal itu hanya dapat terjadi
apabila ia membuka diri kepada Yesus Kristus, menerimanya sebagai Juru Selamat
dan Penebus dosa pribadi.
Tanggapan
Positif
1.
Filsafat
dan Teologi saling terkait dan berguna untuk mendukung dan memperkaya
Pendidikan Agama Kristen, tidak hanya sebatas Teologi saja
2.
Kualitas
dan Spiritulitas pendidik adalah penentu kualitas peserta didik sehingga
pendidik adalah fondasi awal atau landasan dalam dunia pendidikan.
Tanggapan Negatif
1.
Filsafat
adalah suatu ilmu yang mempelajari berbagai sudut dan aspek kehidupan
berdasarkan pemikiran manusia sehingga tidak jarang bertentangan dengan Teologi
2.
Dalam
pendidikan Agama Kristen, Filsafat bukanlah suatu bahan yang pokok untuk dibahas,
sebab Teologi adalah yang terutama
No comments:
Post a Comment