Tuesday, March 1, 2016

Pembimbing Untuk Pendidikan Agama Kristen




PEMBIMBING PAK
(Mardaup J)

 A.Hakekat Pendidikan Agama Kristen.
            Banyak istilah-istilah yang digunakan para Ahli untuk Disiplin  ilmu PAK. Seperti dalam Bahasa Inggris : Religious Education(Pendidikan Agama), Christian Religious Education (Pendidikan Agama Kristen), Christian Education(Pendidikan Kristen), Christian Nurture(Asuhan Kristen), Religion Instruction(Pengajaran Agamawi), Katekese,dll. Istilah-istilah ini lahir dengan latar belakang masing-masing dengan arti yang khas pula. Namun, setidaknya menunjuk pada satu maksud, yaitu tugas sebagai persekutuan iman untuk mendidik serta membina warganya maupun pihak lain sebagai tugas pelayanannya.
 1.Hakikat PAK
            Secara Etimologi, istilah pendidikan merupakan terjemahan dari “education”. Kata “Education” berasal dari Bahasa Latin “ducere” yang berarti membimbing(to lead), ditambah awalan “e” yang berarti keluar (out). Jadi, arti dasar dari pendidikan adalah: suatu tindakan untuk membimbing keluar. Thomas H. Groome mengatakan bahwa, ada beberapa dimensi penekanan, asumsi, dan perhatian yang terkandung di dalam konsep pendidikan sebagaimana ditunjukkan oleh arti etimologisnya. Tiga dimensi penekanan/waktu adalah tekanan tentang masa lampau, masa kini dan masa yang akan datang. Tiga Asumsi dasar adalah asumsi dan perhatian terhadap masa lampau, asumsi dan perhatian terhadap masa kini, Asumsi dan perhatian terhadap masa yang akan datang ataupun masa depan.
            Disebut bahwasanya pendidikan adalah aktivitas politis. Menurut Groome, aktivitas politis adalah intervensi sengaja dan terstruktur dalam kehidupan orang lain dengan usaha untuk mempengaruhi bagaimana mereka(oranglain) menjalani hidupnya dalam masyarakat.Dalam Usaha mendidik, secara sadar atau tidak, ada intervensi atas kehidupan orang lain(peserta didik)  yang dapat mempengaruhi pola pikir dan sikap seseorang dalam menjalankan kehidupannya di tengah-tengah masyarakat.Dengan kata lain, guru sebenarnya sedang mempraktikkan/ menjalankan kekuasaan.
            Pendidikan sebagai suatu kegiatan sengaja, sistematis dan berkesinambungan. Jadi dalam pandangan ini pendidikan selalu mengasumsikan kesengajaan. Sering kita mendengar pandangan  bahwa semua pengalaman bersifat mendidik. Namun pernyataan tersebut tidaklah sepenuhnya benar.Pendidikan sebagai bimbingan kepada individu menuju pemahaman dari seni kehidupan. Hal ini memberi tekanan yang holistik terhadap manusia (manusia seutuhnya) yakni dengan mengartikan keseluruhan seni kehidupan.
            Keinginan manusia yang tetap adalah menuju kepada realisasi kemungkinan-kemungkinannya(potensi-potensinya). Apabila benar bahwa pendidikan secara mutlak adalah usaha untuk mencapai yang transenden dan suatu ekspresi dari keinginan manusia tersebut, maka semua pendidikan yang baik dapat disebut bersifat religius. Ada hal yang khas dalam pendidikan agama, yang memberinya fungsi yang khusus dalam hubungannya dengan pendidikan secara umum. Dalam hal arti dan konsepnya, David Tracy mengakui bahwa tidak ada satu defenisi tunggal yang secara universal disepakati mengenai fenomena manusia yang disebut agama tersebut, sehingga ada ahli yang mengusulkan kata agama dihilangkan saja, oleh karena kata itu membingungkan, tidak perlu dan menyesatkan.
            Kepelbagaian defenisi tentang agama disebabkan dua hal: (1) adanya tradisi agama yang bermacam-macam(berbeda-beda).(2) adanya disiplin akademik yang bermacam-macam yang berusaha memahami fenomena agama tersebut. Agama adalah suatu fenomena yang riil dan selalu hadir dalam sejarah peradaban manusia.Manusia pada dasarnya selalu mencari yang transenden(yang supranatural) dan secara teologis hal ini kita sebut “kesadaran religius” yakni kesadaran akan adanya sesuatu hal yang supranatural.
            Sejauh kita menyadari bahwa pendidikan itu jauh lebih luas dari usaha persekolahan dan bahwa pendidikan yang baik perlu mempertahankan pendekatan yang holistik terhadap manusia seutuhnya(kognitif, afektif, maupun psikomotorik) maka menyebut aktivitas kita sebagai pendidikan memberi keleluasaan atau kebebasan kepada kita untuk mengembangkan pendidikan itu dengan sejumlah literatur dan penelitian yang memadai.
            Bila dibandingkan dengan komunitas iman Kristen(gereja) yang melaksanakan pendidikan agamawi tersebut, tentu ada kekhasan dan perbedaannya dibandingkan dengan pendidikan agama yang dilakukan dari perseptif Islam. Praktisnya, jika itu dilakukan oleh gereja sebagai suatu persekutuan iman , maka kontent (isi) dari pendidikannya berdasarkan ajaran dan teologi gereja itu.
 B. TUJUAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
            James D. Smart merumuskan tujuan akhir dari PAK dengan kata-kata sebagai berikut; “kita mengajar agar melalui pengajaran kita, Allah dapat bekerja di hati mereka yang diajar, untuk menjadikan mereka murid-murid yang meyakinkan baik dengan kata-kata maupun perbuatan ditengah-tengah dunia” Jadi tujuan akhirnya menjadikan peserta didik murid sejati, apapun arti dari ungkapan menjadi murid.
            Werner C.Graendorf mengatakan bahwa tujuan PAK adalah untuk membimbing individu-individu pada semua tingkat perkembangannya dengan cara pendidikan kontemporer menuju pengenalan serta pengalaman akan tujuan serta rencana Allah dalam Kristus melalui setiap aspek kehidupan dan juga untuk memperlengkapi mereka demi pelayanan yang efektif.
            Komisi PAK dari dewan Gereja-gereja di Indonesia pernah merumuskan tujuan akhir dari PAK: Mengajak, membantu, menghantar seseorang untuk mengenal kasih Allah yang Nyata dalam Kristus Yesus, sehingga dengan pimpinan Roh Kudus ia datang ke dalam suatu persekutuan yang hidup dengan Tuhan. Hal ini dinyatakan dalam kasihnya terhadap Allah dan sesamanya manusia, yang dihayati dalam hidupnya sehari-hari, baik dengan kata-kata maupun perbuatan selaku anggota tubuh kristus yang hidup.
  
 Tanggapan Positif
1.      Dengan Pembimbing PAK, kita mengetahui dan memahami bahwa pendidikan tidak semata-mata mengajar saja bagi pendidik, tapi pendidik juga belajar serta dengan anak-anak didiknya
2.      Tujuan PAK adalah menghantar seseorang untuk Mengenal Kasih Allah yang Nyata dalam Pribadi Yesus Kristus. Praktisnya, untuk membuat seseorang memiliki ahlak yang baik dalam hidupnya.
 Tanggapan Negatif
1.      Pendidikan sebagai proses politis, adalah sesuatu yang harus ditanggapi dengan tepat oleh para Guru/pendidik, sebab proses politis itu sengaja atau tidak seorang pendidik tentu menggunakan “kuasanya” dalam mendidik.


No comments:

Post a Comment