Tuesday, March 1, 2016

Pendidikan Agama Kristen








 
SEJARAH PAK
TOKOH-TOKOH BESAR PAK
(Mardaup J)


A.    Pikiran dan Perhatian PAK Yesus.
            Yesus adalah seorang guru, atau menyatakan dirinya lewat pengajaranNya sebagai Rabbi(guru). Yesus adalah seorang guru yang kharismatik. Yesus sebagai seorang Rabbi memiliki persamaan dengan para rabi lainnya. Yesus juga  Memiliki murid dan membicarakan hukum taurat, Yesus menggunakan metode perdebatan yang mirip  dengan rabi-rabi pada masa itu dan sebagian dari isi pengajaran Yesus juga hampir sama dengan  isi pengajaran para rabi. Tetapi Yesus juga berbeda dari para rabi biasa seperti para pengikut Yesus yang diantaranya ada perempuan, suatu keadaan yang sangat jarang bahkan mustahil dalam kalangan rabi.
Yesus juga memperhatikan anak-anak, sifat yang berlainan dari rabi-rabi umunya pada masa itu. Yesus juga bergaul dengan orang-orang berdosa (pemungut cukai dan wanita sundal) sesuatu yang pantang sekali bagi kaum rabi. Yesus mengajarkan tentang pribadiNya sendiri dan mengajar dengan memperhadapkan orang-orang kepada tantangan pokok, yaitu aapakah mereka rela mengabdikan diri kepada Allah yang dinyatakan ke dalam diri Yesus atau tidak.
            Yesus sendiri dulu adalah seorang murid, buah pendidikan ajaran Yahudi. GuruNya yang pertama adalah orangtuaNya sendiri. GuruNya yang kedua adalah adalah guru di sinagoge di Nazaret. GuruNya yang ketiga adalah guru di Beth Hassepher. GuruNya yang ke empat adalah guru di Beth Talmud. GuruNya yang kelima adalah para ahli taurat.
Yesus belajar dari keterbukaanNya terhadap dunia sekitarNya, dari buku-buku, dari kemungkinan-kemungkinan yang baru dan berbeda dengan yang lazim dialamiNya dan dari tantangan hidup yang harus diatasi. Dan hasil daripada pembelajaran dan didikan tersebut Yesus mengajar dengan tamsil, metafora, sinonimus, antitesis, sintetis, klimaktis, dan ucapan peribahasa.
            Isi ajaran Yesus adalah tentang kerajaan Allah, diriNya sendiri, KematianNya dan masa yang akan datang, Allah sebagai Bapa, Allah sebagai Raja. Tema utama dari pengajaranNya adalah Kerajaan Allah. Menurut pengajaran Yesus terdapat enam sifat kerajaan Allah.
1.      Kerajaan Allah sudah ada. Yesus menunjukkan bahwa kerajaan Allah bukanlah sebuah suasana hati dan bukan pula pengharapan hari depan tapi tindakan Allah untuk memulai sebuah babak baru dalam sejarah.
2.      Kerajaan Allah harus disambut secara pribadi, Kerajaan Allah memiliki dimensi kekinian yang berlaku setiap saat bagi orang-orang hidup.
3.      Kerajaan Allah bersifat bertumbuh.
4.      Kehidupan dalam Kerajaan seperti yang digambarkan Yesus bukanlah kesempatan untuk bermalas-malasan sambil menikmatinya.
5.      Kerajaan Allah bersifat masa yang akan datang.
6.      Allah yang membuat dan mendatangkan Kerajaan Allah bukan kita.
            Kerajaan Allah adalah intervensi Bapa Sorgawi kedalam kehidupan di bumi yang mengubah jalannya sejarah Manusia menuju arah yang lain. Intervensi itu berbentuk datangnya Kristus ke bumi tersebut dengan meninggalkan kehidupan yang lama dan menempuh kehidupan yang baru itu diperintah atau dirajai oleh Tuhan.
            Tema utama pengajaran para rasul adalah tentang diri Yesus. Hal ini tampak dalam Komposisi kitab-kitab Perjanjian Baru, Penyebabnya adalah karena para rasul lambat laun melihat bahwa kesaksian Yesus tentang Kerajaan Allah ternyata diwujudkan Yesus dalam KaryaNya. Bagi para rasul, diri Kristus itulah sudah merupakan Kerajaan Allah. Sebab itu para rasul di Gereja perdana bukan lagi bersaksi tentang kerajaan Allah, melainkan langsung tentang diri Kristus.

B.     Tokoh-Tokoh PAK Gereja Purba
            Sejarah PAK Gereja purba terjadi antara abad ke-2 hingga abad ke-5.  Tantangan yang dihadapi gereja purba antara lain adalah berhadapan dengan kebudayaan yang berdewa-dewi banyak. Gereja purba ditantang untuk mencari jalan bagaimana memanfaatkan buah intelektual kebudayaan Yunani dan Romawi tanpa mengambil alih isinya yang bertentangan dengan Injil. Gereja purba ditantang untuk menjernihkan pengakuan imannya ditengah aliran-aliran keagamaan dan intelektual yang dikenal dalam dunia Yunani dan Romawi pada zaman itu. Gereja purba dihadapkan pada berbagai tuduhan yang dimaksudkan untuk meremehkan iman dan gaya hidup para warga Kristen.
            Para penganut agama Kristen juga dituduh melanggar norma-norma kesusilaan karena orang-orang kristen cenderung menarik diri dari semua upacara umum yang bersifat keagamaan dan mereka beribadah secara rahasia. Para penganut agama kristen dituduh tidak setia pada negeri Romawi. Para penganut agama kristen juga dituduh memeluk agama yang hanya cocok bagi mereka yang tidak berpendidikan. Origenes, seorang Teolog dari abad ke-3, melalui karyanya yang terkenal “Contra Celsus” berusaha menjawab tuduhan tersebut. Origenes(185-224 M) berusaha meyakinkan kaum cendikiawan kafir bahwa iman kristen merupakan filsafat yang berintegritas dan juga suatu agama yang tinggi.
            Berangsur-angsur gereja purba mengembangkan tiga wadah pokok yang dipakai untuk mendidik warga para jemaat yakni kebaktian umum, katekese dan sekolah katekisasi. Para pedagog gereja purba menganggap pergumulan teologis merupakan bagian dari Pendidikan Agama Kristen. Adapun prinsip-prinsip pedagogis para pedagog gereja purba yang masih relevan bagi pemikiran dan praktik PAK dewasa ini dijabarkan Allah yaitu Yesus Kristus.
            Prinsip-prinsip pedagogis Clementus(150-215 M). Menurutnya, sang pengajar yang memainkan peranan paling utama dalam PAK bukan seseorang yang berdiri di depan kelas, pendidik pokok adalah tidak lain daripada firman proses berpikir. Origenes yakin bahwa kemampuan manusia juga terbatas. Origenes sadar sekali akan pentingnya kesan pertama yang dibuat seorang guru atas diri seorang pelajar.
Hieronimus( 345- 420 M) pandangannya tentang pendidikan bagi anak-anak Khususnya anak perempuan diuraikannya secara jelas dalam dua buah surat yang dikirimkannya pada Laeta dan Gaudentius(Orangtua). Yohanes Chrysostomus (347 M) baginya tujuan PAK adalah menghasilkan seorang “olahragawan” bagi Kristus. Olahragawan yang dimaksud adalah kedisiplinan (melatih diri terus-menerus/ belajar). Bahwa ketika seorang berlatih dan belajar terus menerus maka ia akan menjadi kebanggaan dan menjadi produk keberhasilan daripada proses PAK itu sendiri

C.    Tanggapan Positif
Pendidikan Agama Kristen dengan Yesus sebagai Patronnya adalah pendidikan yang berpotensi dalam menumbuhkembangkan mental anak-anak serta kita semakin mengetahui betapa Yesus sangat berperan dan memberi perhatian kepada anak-anak dan memberi perhatian penuh dalam proses pendidikan murid-muridNya. Itu adalah suatu hal yang memotivasi dan memberi inspirasi bagi para pembaca yang memiliki kerinduan untuk berkarya dalam Pendidikan Agama Kristen


D.    Tanggapan Negatif
Gereja telah mendapat tantangan pada masa Gereja perdana yang tentunya telah mempengaruhi Gereja itu sendiri dan ajarannya.Lewat prosesnya dari masa ke masa dan dari waktu ke waktu pastinya berbagai paham dan dogma maupun pengaruh telah memasuki gereja purba, terlebih unsur kebudayaan Helenistik yang paling dekat dengan masa eksisnya gereja purba.

    













No comments:

Post a Comment