![]() |
|
![]() |
SEJARAH PAK
TOKOH-TOKOH BESAR PAK
(Mardaup J)
A.
Pikiran dan Perhatian PAK Yesus.
Yesus adalah seorang guru,
atau menyatakan dirinya lewat pengajaranNya sebagai Rabbi(guru). Yesus adalah
seorang guru yang kharismatik. Yesus sebagai seorang Rabbi memiliki persamaan
dengan para rabi lainnya. Yesus juga Memiliki murid dan membicarakan hukum taurat, Yesus
menggunakan metode perdebatan yang mirip
dengan rabi-rabi pada masa itu dan sebagian dari isi pengajaran Yesus
juga hampir sama dengan isi pengajaran
para rabi. Tetapi Yesus juga berbeda dari para rabi biasa seperti para pengikut
Yesus yang diantaranya ada perempuan, suatu keadaan yang sangat jarang bahkan
mustahil dalam kalangan rabi.
Yesus juga memperhatikan anak-anak, sifat yang berlainan
dari rabi-rabi umunya pada masa itu. Yesus juga bergaul dengan orang-orang
berdosa (pemungut cukai dan wanita sundal) sesuatu yang pantang sekali bagi
kaum rabi. Yesus mengajarkan tentang pribadiNya sendiri dan mengajar dengan
memperhadapkan orang-orang kepada tantangan pokok, yaitu aapakah mereka rela
mengabdikan diri kepada Allah yang dinyatakan ke dalam diri Yesus atau tidak.
Yesus sendiri dulu adalah
seorang murid, buah pendidikan ajaran Yahudi. GuruNya yang pertama adalah
orangtuaNya sendiri. GuruNya yang kedua adalah adalah guru di sinagoge di
Nazaret. GuruNya yang ketiga adalah guru di Beth Hassepher. GuruNya yang ke
empat adalah guru di Beth Talmud. GuruNya yang kelima adalah para ahli taurat.
Yesus belajar dari keterbukaanNya terhadap dunia
sekitarNya, dari buku-buku, dari kemungkinan-kemungkinan yang baru dan berbeda
dengan yang lazim dialamiNya dan dari tantangan hidup yang harus diatasi. Dan
hasil daripada pembelajaran dan didikan tersebut Yesus mengajar dengan tamsil,
metafora, sinonimus, antitesis, sintetis, klimaktis, dan ucapan peribahasa.
Isi ajaran Yesus adalah tentang kerajaan
Allah, diriNya sendiri, KematianNya dan masa yang akan datang, Allah sebagai
Bapa, Allah sebagai Raja. Tema utama dari pengajaranNya adalah Kerajaan Allah.
Menurut pengajaran Yesus terdapat enam sifat kerajaan Allah.
1.
Kerajaan Allah sudah ada. Yesus menunjukkan bahwa kerajaan Allah bukanlah
sebuah suasana hati dan bukan pula pengharapan hari depan tapi tindakan Allah
untuk memulai sebuah babak baru dalam sejarah.
2.
Kerajaan Allah harus disambut secara pribadi, Kerajaan Allah memiliki
dimensi kekinian yang berlaku setiap saat bagi orang-orang hidup.
3.
Kerajaan Allah bersifat bertumbuh.
4.
Kehidupan dalam Kerajaan seperti yang digambarkan Yesus bukanlah kesempatan
untuk bermalas-malasan sambil menikmatinya.
5.
Kerajaan Allah bersifat masa yang akan datang.
6.
Allah yang membuat dan mendatangkan Kerajaan Allah bukan kita.
Kerajaan Allah adalah
intervensi Bapa Sorgawi kedalam kehidupan di bumi yang mengubah jalannya
sejarah Manusia menuju arah yang lain. Intervensi itu berbentuk datangnya
Kristus ke bumi tersebut dengan meninggalkan kehidupan yang lama dan menempuh
kehidupan yang baru itu diperintah atau dirajai oleh Tuhan.
Tema utama pengajaran para
rasul adalah tentang diri Yesus. Hal ini tampak dalam Komposisi kitab-kitab
Perjanjian Baru, Penyebabnya adalah karena para rasul lambat laun melihat bahwa
kesaksian Yesus tentang Kerajaan Allah ternyata diwujudkan Yesus dalam KaryaNya.
Bagi para rasul, diri Kristus itulah sudah merupakan Kerajaan Allah. Sebab itu
para rasul di Gereja perdana bukan lagi bersaksi tentang kerajaan Allah,
melainkan langsung tentang diri Kristus.
B.
Tokoh-Tokoh PAK Gereja Purba
Sejarah PAK Gereja purba terjadi antara abad
ke-2 hingga abad ke-5. Tantangan yang
dihadapi gereja purba antara lain adalah berhadapan dengan kebudayaan yang
berdewa-dewi banyak. Gereja purba ditantang untuk mencari jalan bagaimana
memanfaatkan buah intelektual kebudayaan Yunani dan Romawi tanpa mengambil alih
isinya yang bertentangan dengan Injil. Gereja purba ditantang untuk
menjernihkan pengakuan imannya ditengah aliran-aliran keagamaan dan intelektual
yang dikenal dalam dunia Yunani dan Romawi pada zaman itu. Gereja purba
dihadapkan pada berbagai tuduhan yang dimaksudkan untuk meremehkan iman dan
gaya hidup para warga Kristen.
Para penganut agama
Kristen juga dituduh melanggar norma-norma kesusilaan karena orang-orang
kristen cenderung menarik diri dari semua upacara umum yang bersifat keagamaan
dan mereka beribadah secara rahasia. Para penganut agama kristen dituduh tidak
setia pada negeri Romawi. Para penganut agama kristen juga dituduh memeluk
agama yang hanya cocok bagi mereka yang tidak berpendidikan. Origenes, seorang
Teolog dari abad ke-3, melalui karyanya yang terkenal “Contra Celsus” berusaha
menjawab tuduhan tersebut. Origenes(185-224 M) berusaha meyakinkan kaum
cendikiawan kafir bahwa iman kristen merupakan filsafat yang berintegritas dan
juga suatu agama yang tinggi.
Berangsur-angsur gereja
purba mengembangkan tiga wadah pokok yang dipakai untuk mendidik warga para
jemaat yakni kebaktian umum, katekese dan sekolah katekisasi. Para pedagog
gereja purba menganggap pergumulan teologis merupakan bagian dari Pendidikan
Agama Kristen. Adapun prinsip-prinsip pedagogis para pedagog gereja purba yang
masih relevan bagi pemikiran dan praktik PAK dewasa ini dijabarkan Allah yaitu
Yesus Kristus.
Prinsip-prinsip pedagogis
Clementus(150-215 M). Menurutnya, sang pengajar yang memainkan peranan paling
utama dalam PAK bukan seseorang yang berdiri di depan kelas, pendidik pokok
adalah tidak lain daripada firman proses berpikir. Origenes yakin bahwa
kemampuan manusia juga terbatas. Origenes sadar sekali akan pentingnya kesan
pertama yang dibuat seorang guru atas diri seorang pelajar.
Hieronimus( 345- 420 M) pandangannya tentang pendidikan
bagi anak-anak Khususnya anak perempuan diuraikannya secara jelas dalam dua
buah surat yang dikirimkannya pada Laeta dan Gaudentius(Orangtua). Yohanes
Chrysostomus (347 M) baginya tujuan PAK adalah menghasilkan seorang
“olahragawan” bagi Kristus. Olahragawan yang dimaksud adalah kedisiplinan
(melatih diri terus-menerus/ belajar). Bahwa ketika seorang berlatih dan
belajar terus menerus maka ia akan menjadi kebanggaan dan menjadi produk
keberhasilan daripada proses PAK itu sendiri
C.
Tanggapan Positif
Pendidikan Agama Kristen dengan Yesus sebagai Patronnya adalah pendidikan
yang berpotensi dalam menumbuhkembangkan mental anak-anak serta kita semakin
mengetahui betapa Yesus sangat berperan dan memberi perhatian kepada anak-anak
dan memberi perhatian penuh dalam proses pendidikan murid-muridNya. Itu adalah
suatu hal yang memotivasi dan memberi inspirasi bagi para pembaca yang memiliki
kerinduan untuk berkarya dalam Pendidikan Agama Kristen
D.
Tanggapan Negatif
Gereja telah mendapat tantangan pada masa Gereja perdana yang tentunya
telah mempengaruhi Gereja itu sendiri dan ajarannya.Lewat prosesnya dari masa
ke masa dan dari waktu ke waktu pastinya berbagai paham dan dogma maupun
pengaruh telah memasuki gereja purba, terlebih unsur kebudayaan Helenistik yang
paling dekat dengan masa eksisnya gereja purba.
No comments:
Post a Comment