Wednesday, February 11, 2015

CERITAKU DI ATAS BUKIT PAHODA

DEAR LOVE
       Sore itu ,dalam keheningan senja dan tiupan lembut angin danau, dalam ketentraman tanpa batas ,dalam kedamaian tanpa tanding, desiran dan suara di seberang sana membawaku terbang,,terbang untuk mengenang sederet kisah yang berlalu, yang nyatanya dalam terbenam di hatiku. Di bukit ini, aku menyatakan padamu perasaanku setelah tiga tahun aku lumpuh dalam butanya hatiku yang tak sadar karenamu, tepat setahun yang lalu, perpisahan kita.
     Senja di atas bukit, bersama keheningan itu aku bernostalgia membawakan gambaran gambaran yang indah tentang senyumanmu, terlalu indah nian di hatiku. Aku sepi dan aku hampa melawan waktu, menunggu saat kapan senyumanmu akan ku lihat kembali, getar jiwa yang cemas akan keberadaanmu jauh di sana….
      Aku terpaku berdiri,, kebodohan yang menjadi kekuatanku,menopangku untuk tetap menunggu, selama apapun itu ,sejauh apapun itu. Adakah engkau di sana?? Juga merasakan hal yang sama. Aku ada disini dan bayangan masa silam yang menemani menghangatkan hatiku. Itu indah tapi menyesakkan rasanya
       Dan kemudian ku duduk terpaku, memandang danau yang luas disana, mengingat kembali betapa sedikitnya kenangan di antara kita. Sedikit tapi sangatlah berharga dan itulah  yg ku abadikan di hatiku.senyumanmu, kedipan matamu, hidungmu, tawa lepasmu, betapa aku menginginkannya. Begitu kuat bayangmu memelukku, mendekap jiwaku.
      Lama aku berdiam, hingga sang surya hendak tenggelam di ujung sana, sungguh pemandangan yang indah. Malam akan segera menyelimuti bumi ,ku titip kerinduan pada bunga-bunga liar yg mekar di tebing  jurang itu sebelum aku bergegas, jika saat nya nanti kau hadir kembali di sini, mereka akan membisikkan kerinduanku.

                                                                                                       MardaupJepri,Jumat,23 januari 2015

No comments:

Post a Comment