Monday, June 5, 2017

AlpenLiebe

ada hal-hal yang membuatku tersenyum saat kembali mengingat tentang dirimu
sebuah cerita pada buku asmara tanpa sampul 
kenangan sama rasanya seperti permen alpenliebe
sekali merasakan manisnya, ingin sampai menghabiskannya.
lembar demi lembar yang masih bisa ku ingat
engkau adalah hal terindah yang pernah ku miliki
dan aku tidak pernah menyesal melepaskanmu
karena aku, lelaki di ujung lupa.

seperti menyaksikan drama serial kehidupan
kita berlakon dalam cinta penuh kebencian
akhir cerita, semua menjadi sesuai permintaan hujan
yang tidak pernah menghapus jejakmu dari ingatan.

daun-daun berguguran demi musim
dan pohon-pohon kokoh menantang petir
dalam gemetar tangan aku menantang harapan
bahwa hidup memang selalu punya alasan

aku, lelaki di ujung lupa
menggenggam permen alpenliebe
dan buku itu, tergenggam di benakku
kita pernah bermain dengan waktu.

dirimu fatamorgana
aku ilusi dari aurora
yang hanya ada dalam cerita
tertulis di buku asmara.

terbit dan bersinarlah bintangku
dalam cahaya cinta yang lain. 

Monday, May 22, 2017

Antara 2 Lelaki

aku ada disini
dan ya, aku sendiri kini
melemparkan harapan sejauh yang kubisa
melepaskan sejauh yang aku mampu

engkau ada disana
dan ya, engkau telah bahagia
meraih segala bahagia yang bisa kau peroleh
mendapatkan cinta yang engkau mau

hanya ada hal-hal yang tidak pernah kita mengerti
tentang waktu
dan maksud dari pertemuan kita
dan arti dari perpisahan kita

asmara bukan sesuatu yang mudah
bukan perkara yang sederhana
sebuah hubungan menawarkan banyak pilihan
dan kerumitan cinta itu sendiri

ada beban moral di tengkukku
ratusan hari berlalu bersamamu
sementara kita membuang waktu
untuk hal-hal yang tidak perlu

kita hanya menghargai kenangan
dan menghormati komitmen yang pernah ada
sisanya hanyalah rasa sesat
dimana yang ada saat ini adalah kebisuan

diantara kita
tanpa kata, tanpa nada tanpa isyarat
seolah pelukan hangat sebatas mimpi malam
ini hanyalah pesan menyengat

untukmu
yang berlalu tanpa lagu
sementara aku menulis puisi 
engkau pergi, dengan hati menyesak terisi, antara dua lelaki.

(Mardaup. J)

Untukmu Aku....

untukmu aku menulis puisi dari sisa huruf 
yang mungkin luput dari tangan para penyair
barangkali ada makna yang tidak sempat terbaca
dari sajak tertulis di lembar kertas usang yang menguning

mungkin masih ada suara yang dibisikkan 
keheningan nan senyap
dengan nyanyian yang begitu akrab di telinga kita

betapa kilauan dan mimpi-mimpi hanyalah sebentuk embun
 dimana jiwa tanpa lelah melepaskan diri 
dari makna dan bahasa

sebab cinta telah memerdekakan dirinya 
dari tanda tanya pada sekuntum bunga.

(Jepri Mardaup)

Sunday, May 21, 2017

Senang Berkenalan Denganmu!!!


(jepri mardaup/22 Mei 2017/Nafegu)

Aku pernah bersalah pada Masa Lalu
Sekitar ratusan hari sebelum hari ini
Pada satu sudut pandang mata yang pernah ku miliki
Pada satu tatapan tulus yang senantiasa tertuju padaku

Aku pernah menyentuh dasar dari rasa seseorang
Yang kedalamannya tidak pernah ku perhitungkan
Sehingga ribuan sakit tidak terduga membuatnya terhina
Aku tidak pernah berharap kembali, karenanya.

Seseorang akan senantiasa datang
Dan seseorang akan selalu pergi
Secuil makna tentang kesetiaan hanyalah tulisan harap
Pada akhirnya debu akan senantiasa berharap angin datang.

Lalu sosok lain datang tempo hari
Dengan satu pasang mata yang sama menghanyutkanku
Sadarku, panorama alam membingungkanku
Rahasia semesta selalu bekerja tanpa duga

Kemiripan hanya biasa
Namun matanya nyaris tanpa beda
Sorot dan sudut pandang yang pernah ada
Seolah Mengajakku berkencan dengan kenangan.

Senang berkenalan denganmu!  

Monday, May 8, 2017

"DI EN JI" Ketika Mereka Disebut Begitu ( Sebuah Sejarah)


Gambar 1 : DNG Of Ekklesia Saat Pelantikan 9 Pengurus


Gambar 2 : Mahasiswa Fakultas Pertanian USI yang memberi Kado Natal Kepada Anak-anak Panti Asuhan Mamre 10 Desember 2017
Lahir pada 12 April 2016 silam, tidak dapat disangkal bahwa “The Next Generation Of Ekklesia” yang kemudian Sering disebut D”NG (baca :Di En Ji) Of  Ekklesia adalah suatu Komunitas para pemuda mahasiswa yang berasal dari Sidamanik, Simalungun namun kemudian dalam proses perkembangannya banyak yang tertarik untuk ikut bergabung meskipun bukan mahasiswa asal sidamanik. Berawal dari Inisiatif Hendri Simarmata, Frian Manik dan Elfansus Manurung untuk menghimpun persekutuan dan dengan harapan menjadi pemuda mahasiswa yang dapat berdampak positif dan berpengaruh baik  serta tidak melupakan Nilai-nilai Kekristenan sebagai generasi gereja yang sadar akan masa depan yang ada digenggamannya.
gambar 3 : Aksi Pendidikan Dan Pelayanan Minggu DNG Of Ekklesia

gambar 4 : Para perempuan Hebat generasi pertama DNG Of Ekklesia
Saat ini DNG Of Ekklesia telah menghimpun mahasiswa/i dari berbagai Perguruan Tinggi yang ada di Pematangsiantar diantaranya Mahasiswa Dari STT HKBP, Universitas HKBP Nomensen, Universitas Simalungun (USI) dan AMIK Tunas Bangsa. Meskipun terdiri dari berbagai kampus yang berbeda tidak menjadi sebuah halangan untuk menjalin kekompakan dan persahabatan yang mesra dalam komunitas ini.
Gambar 5 : Bersama Guru pengajar di SD N Aek Unsim

Kepemimpinan Hendri Simarmata tidaklah berlangsung lama, kemudian digantikan oleh Hans Becken Purba sebagai Ketua DNG hingga Akhir Februari 2017 dimana kemudian Jhonatan Sitanggang terpilih menjadi Ketua DNG Of Ekklesia yang ketiga, terpilih secara demokratis dengan sidang pemilihan terbuka. Pada masa kepengurusan yang ketiga ini, ada terobosan baru dimana BPH (Badan Pengurus Harian ) dikembangkan dalam beberapa bidang sehingga menjadi 9 orang penanggungjawab dimana sebelumnya BPH hanya terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara (4 Orang), untuk kepengurusan saat ini terdiri dari Ketua, 3 Wakil ketua Bidang (Waket Peporsi, Waket Akspero, Waket Rekminfo), Sekretaris, 3 wakil Sekretaris Bidang (Wasek Peporsi, Wasek  Akspero, Wasek Rekminfo) dan Bendahara.
Gambar 6 : Sambutan dari Pimpinan Panti Asuhan GKPI Mamre, dan Pemberian Hasil alam Sidamanik oleh DNG kepada Mamre

DNG Of Ekklesia mengadakan ibadah malam rutin setiap minggunya, yaitu pada jumat malam.itulah kewajiban pokok organisasi serta beberapa program antara 2016-2017 diantaranya “Perayaan Natal Bersama Panti Asuhan GKPI Mamre ( 10 Desember 2016) dan “Aksi Pendidikan Dan Pelayanan Minggu di Desa Aek Unsim (28-30 April 2017) Sekaligus Dies Natalis yang pertama”.  Perlu diketahui bahwa DNG Of Ekklesia tidak memiliki sokongan dana dari pihak manapun, selain daripada dana mandiri dan melakukan aksi Ngamen pada November 2016 Silam untuk menggalang dana dalam mensukseskan Natal yang Bertajuk “Aksi Berbagi Kasih” di Panti Asuhan Mamre pada Desember 2016 Silam.

Gambar * : Photo bersama Sehabis Pelayanan minggu di Desa Aek Unsim

Dalam kunjungan ke desa Aek Unsim (salah Satu desa tertinggal di Kabupaten Tobasa) yang sampai saat ini belum memiliki infrastruktur transportasi yang layak dan belum memiliki jangkauan sinyal seluler samasekali, DNG Of Ekklesia dengan dana yang pas-pasan memantapkan langkah untuk menempuh perjalanan sejauh 8 jam lamanya, dimana 7 jam dengan Angkutan Mawar Silangit dari Pematangsiantar hingga Kota Kecamatan Borbor dan tepat jam 01.00 subuh setelah istirahat sejenak, Team DNG Of Ekklesia berangkat menuju desa dengan menaiki mobil Pick Up/Eltor menembus rimba dengan suhu di subuh yang amat sangat dingin.
2 Aksi yang besar telah dilaksanakan yaitu “Aksi Berbagi Kasih” (Natal Bersama Panti Asuhan Mamre, 10 Desember 2016) dan “Aksi Pendidikan Dan Pelayanan Minggu” ( Desa Aek Unsim, 28-30 April 2017). Semoga kedepannya DNG semakin berkembang dan disadari kehadirannya di tengah Masyarakat dan ditengah dunia pemuda Mahasiswa secara khusus di wilayah Pematangsiantar.
Akan sangat dibutuhkan Terobosan-terobosan baru dan ide-ide yang kreatif dalam membangun kehidupan yang semakin monoton ini, semuanya tergantung di tangan para generasi.
Salam Pemuda
Salam Mahasiswa
Salam Generasi

Redaksi Oleh : Jepri Mardaup

Dies Natalis DNG Of Ekklesia : Aksi Nyata Mahasiswa Melayani Di Desa Terpencil Pedalaman Sumatera


Gambar I : 20 anggota DNG Of Ekklesia Di HKBP Aek Unsim Kec. Borbor, Tobasa

The Next Generation Of Ekklesia dalam merayakan Dies Natalis yang perdana pada April 2017 mengadakan “Aksi Pendidikan dan Pelayanan Minggu” ke Desa Aek Unsim yang terdaftar secara administratif sebagai salah satu wilayah dari kecamatan Borbor Kabupaten Tobasa yang termasuk sebagai salah satu desa tertinggal yang masih sangat kurang dalam hal infrastruktur tranportasi dan tidak adanya jaringan komunikasi seluler. Media Transportasi berupa jalan masuk desa sangatlah memprihatinkan dan sangat jauh dari kata layak. penduduk desa Aek Unsim pada umumnya bermatapencaharian sebagai petani.sumber daya andalan dari desa ini adalah Kemenyan dan Andaliman.
Gambar 2 : Josua Hutabarat, Salah Satu Anggota DNG Of Ekklesia

Gambar 3 : Rayanti Purba (anggota DNG) berfoto bersama siswa SD Aek Unsim



Gambar 4 : foto Bersama Naposobulung (Gabungan HKBP, GPI, GpdI Aek Unsim) dan Majelis Gereja HKBP Aek Unsim

Gambar 5 : Foto Bersama DNG Of Ekklesia dan Naposobulung Desa Aek Unsim

Gambar 6 : groufie sejenak selepas pelayanan minggu

“Aksi pendidikan dan Pelayanan Minggu” yang diadakan DNG Of Ekklesia meliputi beberapa kegiatan seperti Mengajar sehari di SDN No.173625 Aek Unsim dan Aksi Kebersihan Gereja yang ada di desa tersebut (HKBP, GPI, GpdI) dan malam Keakraban bersama Naposobulung didampingi para “Sintua” Gereja dan Kepala Desa, rangkaian acara ini berjalan pada Sabtu, 29 April 2017.
Gambar 7 : Foto Bersama Guru SDN No 173625 Aek Unsim dan Team Pengajar DNG Of Ekklesia
 
Gambar 8 : Suasana Saat Pelayanan Sekolah Minggu HKBP Aek Unsim
Gambar 9 : SDN No. 173625 Aek Unsim
Tepat pada pukul 00.00 Wib, memasuki Minggu 30 April 2017, DNG Of Ekklesia Mengadakan Malam Perayaan dengan acara memotong kue, refleksi dan evaluasi serta penyatuan komitmen. Minggu pagi adalah pelayanan sekolah minggu dan tepat pada pukul 11.00 Wib DNG Of Ekklesia mengadakan Pelayanan Minggu di HKBP Aek Unsim sebagai acara terakhir dalam Program “Aksi Pendidikan dan Pelayanan Minggu”.
Gambar 10 : Anak-anak Desa dan Ibu Rayanti (calon guru)

Gambar 11 : Malam Ramah Tamah bersama Naposobulung Di Rumah Kepala Desa Aek Unsim
Sebagai Organisasi yang masih muda DNG Of Ekklesia masih berjalan dengan sederhana dan penuh dengan berbagai hal yang perlu dibenahi ke depannya. Pandangan tentang Generasi muda Gereja yang perlu kembali merenungkan tentang panggilan hidup dan aksi yang penuh kasih dalam hidup sesuai dengan teladan Kristus Yesus, untuk itulah DNG Of Ekklesia secara mandiri dan berusaha memberi dengan sepenuh hati kepada dunia sekitar sembari belajar dan bertumbuh dalam iman dan pengharapan.
Gambar 12 : Foto Bersama Sekolah Minggu HKBP Aek Unsim


Gambar 13 : Pitta Rosinda Simanjuntak, Salah Satu dari Anggota DNG yang adalah Mahasiswa dari Universitas HKBP Nomensen Pematangsiantar
Sebanyak 20 anggota DNG Of Ekklesia berangkat dari Kota Pematangsiantar menuju desa Aek Unsim. Perjalanan yang melelahkan itu ditempuh selama 8 jam perjalanan, meskipun menguras fisik namun semangat tetap ada sehingga selama 3 hari Aksi Pendidikan dan Pelayanan Minggu di desa Aek Unsim dapat berjalan lancar dan beroleh sambutan yang antusias dari masyarakat setempat.Para Personil DNG Of Ekklesia  dari desa Aek unsim  juga diberangkatkan dengan penuh haru oleh Masyarakat tepat pada pukul 20.00 WIB, Minggu Malam 30 April 2017.
Gambar 14 : Suasana yang Dingin Khas Aek Unsim, kala berbincang bersama di Rumah A.Roni Simanjuntak, tempat menginap dan memFasilitasi DNG Of Ekklesia selama 3 hari di Desa Aek Unsim.

Gambar 15 : Latihan Persiapan Pelayanan Minggu
Gambar 16 : Suasana Malam Api Unggun Sambil Merayakan Hari Lahirnya DNG Of Ekklesia
Pengalaman dan pembelajaran yang berharga diperoleh dan menjadi suatu tahapan yang akan menentukan perkembangan komunitas ini kedepannya. Tentunya harapan dan cita-cita yang besar menjadi sebuah motivasi yang senantiasa beserta dengan doa dalam persekutuan yang bersahaja ini. Ketua DNG Of Ekklesia pada Saat ini adalah Jhonatan Sitanggang (Mahasiswa STT) dengan struktur kepengurusan Badan Pengurus Harian terdiri dari 3 wakil ketua bidang dan 3 wakil Sekretaris Bidang serta satu Bendahara dan Sekretaris, keseluruhan BPH berjumlah 9 orang penanggungjawab  dalam masa bakti selama 1 tahun.
Gambar 17 : Para Perempuan Luarbiasa DNG Of Ekklesia, dalam Walpaper dengan Background Pegunungan Sihabu-habu,  Desa Aek Unsim

Masih banyak Rencana dan Rancangan DNG Of Ekklesia yang akan dilaksanakan di waktu-waktu mendatang, namun hanya sebuah kebersamaan dan kerjasama serta keyakinan dan semangat yang satu yang dapat membuktikannya dalam karya Nyata dan berpangaruh baik dalam Masyarakat terkhusus dalam Dunia pemuda dan Mahasiswa kota Pematangsiantar. Tuhan Memberkati. Syalom.

redaksi oleh : Jepri Mardaup


Saturday, March 18, 2017

Dalam Diam



(Sajak Sunyi, ditulis dalam sepi, tidak terikat waktu)
Inginku menulis seribu makna
Dari Satu Kata yang mungkin tak sempat terucapkan,
Oleh karena waktu.
Sisa-sisa benang kusut dari Rajutan yang terenggut dari penenunnya
Yang tak sempat menjadi kain cinta

Inginku mengungkap satu arti dari hati,
Tentang mimpi-mimpi yang terbang pergi
Meninggalkan pagi

Aku hanya lelaki usang
Yang teronggok di tepian pantai kuta
Menepi dari luka

Ribuan kata yang tak sanggup menyampaikannya
Dan hanya dalam diam
Kita bisa berbicara

Tuesday, March 14, 2017

Bahan PA DNG Of Ekklesia 14 Maret 2017

Penelaahan Alkitab
The Next Generation Of Ekklesia
Selasa,14 Maret 2017
Bertekunlah Dalam Doa dan Setialah Pada Nazar.
Marilah kita bersiap dan pergi ke Betel; aku akan membuat mezbah disitu bagi Allah, yang menjawab aku pada masa kesesakanku dan yang telah menyertai aku dijalan yang ku tempuh
A.   Pengantar
Kitab kejadian merupakan kitab pertama dalam Perjanjian Lama. Oleh karena itu kitab ini menceritakan awal dari segala sesuatu yang berhubungan dengan iman umat Allah dalam Alkitab. Berdasarkan isinya kitab ini pun dibagi menjadi dua bagian yaitu kejadian 1-11 merupakan bagian yang membahas zaman permulaan (mengemukakan asal mula dunia, manusia dan dosa) dan kejadian 12-50 merupakan bagian yang membahas sejarah bapak leluhur (mengemukakan asal mula sejarah keselamatan dalam pemilihan Allah atas para bapak leluhur dan janjinya tentang tanah dan keturunan). Oleh karena itu, kejadian 35 ini merupakan bagian kedua dan lebih tepatnya membahas dan mengisahkan tentang Yakub.
B.    Pendalaman Nats
Kejadian 35: 1-7 (ayat 3) merupakan penggenapan janji Yakub. Dimana pada waktu Yakub lari menghindari Esau (kej 27:41-46), ia pernah berjanji bahwa jika Allah menyertainya, melindungi dan mencukupi kebutuhannya dan bisa pulang dengan selamat, maka ia akan mendirikan rumah Allah (kej 28: 20-22). Sebenarnya dalam kejadian 31:13 “Akulah Allah yang Betel itu, dimana engkau mengurapi tugu,dimana engkau bernazar kepadaKu; maka sekarang, bersiaplah engkau,pergilah dari negeri ini dan pulanglah ke negeri sanak saudaramu”. Oleh karena itu dalam kejadian 35:1, Allah Kembali mengingatkan tentang janji Yakub itu.
Bila dilihat kembali pada nats sebelumnya (kej 34) pada saat itu Yakub sedang bersembunyi namun Allah justru menyuruh Yakub untuk keluar dari persembunyian dan pergi ke Betel. Akhirnya Yakub menyiapkan diri untuk pergi ke Betel dengan menyucikan dirinya beserta orang-orang yang ikut dengan dia. Penyucian diri dilakukan dengan melakukan pengakuan dosa dan pertobatan sebelum menghadap Tuhan.
C.    Refleksi
Setiap orang tentulah pernah berjanji. Janji kepada orangtua, janji kepada sahabat, janji kepada saudara dan janji kepada pacar. Janji adalah kata penegasan yang harus kita tepati, penepatan akan janji akan membuktikan kesetiaan seseorang dan kesungguhan seseorang.
          Pernahkah kita mendengar kata “Nazar”? menurut KBBI “Nazar”: janji(pada diri sendiri) hendak berbuat sesuatu jika maksud tercapai; kaul. Dan “berNazar” ialah berjanji berbuat sesuatu jika suatu maksud telah tercapai, mengucapkan nazar mempunyai kaul.
          Ada ilustrasi seperti berikut ini; adalah seorang gadis kecil berusia 5 tahun yang sangat menyukai Eskrim,  setiap hari kala berjalan-jalan dengan ibundanya di kompleks perumahan, sang ibu akan selalu membelikannya eskrim meskipun terkadang sang ibu memarahi karena terlalu sering, si anak tetap saja bahkan mulai jatuh cinta dan candu pada Eskrim ini. Suatu hari, sang ibu jatuh sakit dan ternyata menderita kanker, si anak menangis tersedu-sedu sebab hanya ibu sangat ia cintai. Hari itu ia berdoa dengan sangat tulus, namun satu minggu kemudian kondisi sang ibu tetap demikian. Dalam ketulusannya si anak berdoa pada hari ke 8 “ya Tuhan, jika mama ade Tuhan sembuhkan dan sehat ya Tuhan, bisa kembali bercanda bersama ade dan menggendong ade di taman rumah, ade berjanji ya Tuhan, mengurangi makan eskrim oh tidak, ade tidak akan makan eskrim lagi ya Tuhan, ade janji ya Tuhan asal mama bisa sembuh”
          Alhasil, doa ade terkabul dan terjawab, sang ibu kembali sehat oleh suatu mukzizat tetapi si anak harus menahan segala kecanduannya untuk makan eskrim. Bagi anak usia 5 tahun, eskrim adalah segalanya untuk dikorbankan demi sesuatu dan anak ini, ade, telah bernazar dan menggenapi kaulnya.
          Tentunya seringkali kita memohon kepada Tuhan, bila Tuhan mengabulkannya maka kita pasti menawarkan suatu nazar. Terkadang kita merasa sepele dengan nazar yang telah kita buat dengan Tuhan, seolah-olah Tuhan akan melupakannya, akan tetapi “ade” si anak itu, takut jika ibunya jatuh sakit lagi jika ia melanggar nazarnya.
          Tapi pada hakekatnya Allah tidak akan melupakan Nazar yang kita perbuat di hadapanNya (bdk Pengkhotbah 5:1-4)

D.   Diskusi
a)    Apakah saudara sekalian memahami apa itu Nazar?
b)   Apakah saudara pernah Bernazar? Pergumulan apa yang saudara hadapi sehingga harus bernazar?
c)    Apakah saudara menepati Nazar itu?
d)   Mana lebih baik bagi kita, berdoa dengan nazar atau berdoa tanpa nazar?
e)   Apa kesimpulan kita dan langkah kedepan, tentang doa?



 Oleh : Jepri Simanjuntak.