untukmu aku menulis puisi dari sisa huruf
yang mungkin luput dari tangan para penyair
barangkali ada makna yang tidak sempat terbaca
dari sajak tertulis di lembar kertas usang yang menguning
mungkin masih ada suara yang dibisikkan
keheningan nan senyap
dengan nyanyian yang begitu akrab di telinga kita
betapa kilauan dan mimpi-mimpi hanyalah sebentuk embun
dimana jiwa tanpa lelah melepaskan diri
dari makna dan bahasa
sebab cinta telah memerdekakan dirinya
dari tanda tanya pada sekuntum bunga.
(Jepri Mardaup)
No comments:
Post a Comment