Namaku
jekson , aku mengenalnya sejak SD ,bagiku mengukir sebuah cerita tentangnya
adalah salah satu yang membuat hatiku sangat sangat bahagia,ketika itu ditahun
2008 awal pertama kali aku melihat seseorang bagai bidadari yang membuat aku hilang
akal. Aku tak menyangka bahwa selama ini aku sekolah di sekolah dasar yang
salah satu muridnya adalah seorang bidadari, setiap kali aku melihatnya ,bumi
seakan berhenti dan menunjukkan keindahannya,angin yang berhembus kencang
,menyejukkan hati ini, senyuman mu pertama aku melihatnya aku tertegun seperti
melihat fajar pagi hari dalam genggaman awan yang menunjukkan betapa indahnya
ciptaan Tuhan,
Hatiku
selalu mendoakanmu sampai hari dan saat ini, dan aku memendamnya sampai aku
masuk smp. Aku terbilang sebagai murid yang nakal yang selalu menjadi bahan
incaran guru yang selalu menjadi sumber masalah.( aku akan ceritakan nanti
setelah jumlah viewernya 2000an )sampai akhirnya aku pun masuk dalam kelas IX
smp dan dia pun masuk ke kelas VII Smp. Dia adalah perempuan yang rajin
,baik,ramah dan bersahaja juga pintar. Bahkan dia selalu menjadi
juara 1 ketika dia SD, dan aku tidak menyangka dia masuk ke sekolah di tempat
yang terpencil seperti ini ( kami adalah
satu desa dulu dia tinggal di desa seberang namun dia dan keluarganya pindah ke
desa kami ). Karena kecantikan dan kebaikannya itulah dia banyak disukai oleh
lelaki. Banyak yang senang sama dia bahkan banyak juga yang mendekati dia. Jujur, aku salah satu yang sangat mencintai dia,namun apalah daya, kami bak langit
dan bumi.
Aku adalah orang yang sangat nakal
makanya aku merasa dia tidak pernah memandangku sedikitpun. Dia hanya fokus sama
buku dan teman-temannya, maklumlah dia orang pintar.dan kesehariannya selalu
dihabiskan diperpustakaan. Namun, heranku sekian banyak laki laki yang datang
dan menembak dia untuk menjadi pacar tak satupun dia terima, padahal yang
menembak dia adalah laki laki yang ganteng pintar bahkan dari orang berada. Muncul dihatiku pendapat bahwa orang seperti itu saja dia tolak apalagilah kaya aku ini yang gembel
tak menentu. Akupun terus-terusan memendam perasaanku sampai akhirnya kawan
kawanku yang sebangsa jin ( sebutan untuk geng kami di smp karna kami
adalah orang pembuat onar ) tahu perasaanku dan selalu memotivasi aku untuk
mendekatinya.
Disuatu ketika aku dipaksa mama untuk bergereja. Aku sangat berat untuk menolaknya walaupun sebenarnya aku tak bisa menolak ajakan mamaku untuk beribadah. Saat digereja aku melihat dia. ketika persembahan ke depan, aku melihatnya dengan indah parasnya di depan dan dengan iseng aku berkata dalam hatiku:
"ya Tuhan jika dia melihat aku berarti dia jodohku" ( berdoa dan bergumam dalam hati )
Entah, tak tahu mengapa dan hatiku seperti disambar petir ketika wajah cantiknya melihat ku dan tersenyum kepadaku….Ya Tuhan seperti ingin terbang rasanya. Bahagia tak tau mau berkata apa. Apakah ini rencana Tuhan? Entahlah aku tak mau berharap banyak.
Disuatu ketika aku dipaksa mama untuk bergereja. Aku sangat berat untuk menolaknya walaupun sebenarnya aku tak bisa menolak ajakan mamaku untuk beribadah. Saat digereja aku melihat dia. ketika persembahan ke depan, aku melihatnya dengan indah parasnya di depan dan dengan iseng aku berkata dalam hatiku:
"ya Tuhan jika dia melihat aku berarti dia jodohku" ( berdoa dan bergumam dalam hati )
Entah, tak tahu mengapa dan hatiku seperti disambar petir ketika wajah cantiknya melihat ku dan tersenyum kepadaku….Ya Tuhan seperti ingin terbang rasanya. Bahagia tak tau mau berkata apa. Apakah ini rencana Tuhan? Entahlah aku tak mau berharap banyak.
Esoknya aku belum bisa melupakan
tatapannya padaku terlebih doaku sewaktu di gereja itu. hari itu adalah upacara
bendera hal yang rutin dilaksanakan di setiap sekolah, tidak begitu dengan
kami ,aku dan beserta para anggota geng jarang mengikuti upacara. Maklum, kaum barbar suka di kantin saja ,
dan saat upacara selesai kami pun masuk ke kelas dan belajar seperti biasa.
Dan setelah 2 jam belajar kami di
istirahatkan karna guru mengadakan rapat, karena ada suatu masalah. Maka kamipun Freeles (Jam Bebas) , dan disaat itulah aku melihat dia didekati oleh seseorang, kurasa
kawan sekelasnya sih( kalau tidak salah ). Aku bagaikan kesambar petir di pagi
hari, pasas rasanya hati ini, dan saat itu juga aku ingin memberikan si kawan
itu pelajaran, setelah dia masuk kekelasnya dan meninggalkan laki laki itu,
akupun menyuruh kawan-kawanku untuk membawanya ke belakang sekolah dan aku akan
memberikan pelajaran kepadanya. aku sepertinya cemburu buta.
“Kau
ngapai dekat2 sama si Yolanda?” tanyaku dengan marah.
“Maaf
bang aku hanya becanda2 saja sama dia” katanya
ketakutan.
Tak
kusadari aku memberikan pukulanku tepat di perutnya,dan dia pun meringis
kesakitan dan aku bilang sama dia ,sekali lagi:
“kau
dekati,kuinjak kepalamu” seraya meninggalkan dia.
Berita itu tersebar sampai satu
sekolah dan membuat geger sekelas dan cara pandang si Yolanda sama ku agak
menyimpan rasa jijik dan marah, tapi apa yang kuperbuat telah melukai hatinya
dan disaat itupun aku jadi liar tak menentu. Kerjaanku pun hanya berantam dan
berantam saja, hingga satu ketika ,aku ditantang oleh seorang anak yang nakal
dari kelas lain untuk berduel dengannya. , aku
adalah pribadi yang tak suka ditantang namun dia menjual samaku maka akan
kubeli. Siang setelah pulang sekolah, selepas bunyi bel, aku menunggunya di kuburan belakang
sekolah, ditemani banyak kawan dari geng jin. Tidak berapa lama dia
pun datang dan menghunus pukulannya tepat di pipiku aku pun menangkis dan
membalas pukulannya dan kami pun beradu pukulan sampai mulutnya berdarah. Aku
diam dan terpukul tak percaya aku melihat si Yolanda datang dan memegang
tanganku dan berkata:
“kau
sudah jagoan? Gak bosan kau?”
Aku
pun diam mematung dan ini kesempatannya memukul aku yang sudah mematung entah karena apa dan
aku terjerembab di pangkuan Yolanda… Oh Tuhan ,aku gak merasakan sakit apapun
tapi aku merasa sangat bahagia walaupun pipiku benjol dan teman-teman segera
melerainya, aku melihat si Yolanda menangis dan bilang:
“teruskan begini jagoan!!!” dan ia pergi
meninggalkan aku.
Aku
tak tau apa yang terjadi padanya,aku bingung bukan karna lukaku yg parah,aku
tak tau apa yg merasukinya dan aku pun
berencana untuk meminta maaf.
Esoknya
aku mendatangi kelasnya (Bersambung).
Catatan : Cerita ini ditulis oleh sahabat saya: Jinggo (samaran) ketua Geng Jin, pada masanya, dengan doa dan harapan "si dia" akan tahu. Jika anda mendukung cinta, tolong sebarkan kisah ini.