TERIK
Kerikil kering di ujung jalan
Aroma tanah terbakar tanda
gersang kehidupan
Jalan setapak berdebu memedihkan
mata
Terik
Lihatlah, manusia-manusia
Merenung dan berpikir sedalam
samudera
Tetapi berjalan di panas padang
gurun
Begitu terik
Nestapa adalah kehidupan
Bangsa-bangsa yang hidup dengan memeras
keringat
Terpenjara nista dari janji cinta
Yang tak kunjung tergenapi
Alangkah Teriknya
Melangkah, ataupun berlari
Ternyata sama saja
Karena terik yang mematikan
Terik Panas yang di hidupkan
Oleh karya-karya Tirani
Disinilah mereka menemukan
Harapan hanya sebatas mimpi yang
kering
Chairil Sastra,27 November 2016
mantap
ReplyDelete