Nama : Jepri Simanjuntak
NIM : 14.2921
Mata
Kuliah : Pengantar Perjanjian
Baru 1
Tugas 2 :Injil Markus
1)
Siapa menurutmu
Yesus Menurut Injil Markus?
Menurut
saya “Yesus”sesuai dengan Kitab Markus adalah “Mesias” dimana sering dikutip
dalam Injil Markus bahwa sering Yesus memerintahkan Murid-muridnya untuk tidak
memberitahu siapapun identitasnya(sebagai Mesias). Yesus juga sering
menggunakan perumpamaan untuk menyampaikan khotbah dan pesan-pesannya.Murid-murid
Yesus Sering tidak memahami maksud
dari Mukjijat yang dilakukan Yesus dan juga digambarkan kitab Markus bahwa Yesus ialah Putra Allah
Di antara keempat Injil, Injil Markus merupakan kisah yang paling singkat tentang ‘Yesus" (Mr 1:1). Yohanes Markus adalah penulis Injil ini. Ia dibesarkan di Yerusalem dan termasuk angkatan pertama orang Kristen (Kis 12:12).
Dalam suatu bagian bab dari Injil Markus, Markus memperkenalkan Yesus sebagai Putra Allah dan Mesias, hamba yang menderita. Titik yang menentukan dalam kitab ini adalah Bagian di Kaisarea Filipi, yang disusul oleh peristiwa pemuliaan Yesus (Mr 8:27-9:10), ketika identitas dan misi penderitaan Yesus dinyatakan dengan jelas kepada kedua belas murid-Nya.
Bagian pertama kitab Injil ini memfokuskan perhatian terhadap mukjizat luar biasa yang dilakukan Yesus dan pada kuasa-Nya atas penyakit dan setan-setan sebagai tanda bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Akan tetapi, Yesus memberitahukan dengan terus terang kepada para murid bahwa Dia harus "menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari" (Mr 8:31). Banyak ayat dalam kitab ini menyebut penderitaan (mis. Mr 3:21-22,30; Mr 8:34-38; Mr 10:33-34,45; Mr 13:8,11-13). Namun setelah Dia menderita karena Mereka maka Allah akan menyatakan bahwa Ia berkenan kepada mereka, sebagaimana ditunjukkan dalam kebangkitan Yesus.
Tiga ciri utama Injil Markus:
(1) Injil ini lebih menekankan apa yang dilakukan Yesus daripada apa yang diajarkan oleh-Nya (Markus mencantumkan 18 mukjizat Yesus dan hanya empat perumpamaan-Nya);
(2) Injil ini bersifat ataupun bertempo cepat, Tidak berurutan alurnya seperti injil Lukas serta bersifat acak dari episode yang satu kepada episode yang lain, dengan menggunakan kata "seketika itu juga".
(3) Injil ini ditulis dengan hidup, serta menggambarkan peristiwa-peristiwa dalam kehidupan Yesus dengan ringkas,padat,singkat dan tepat, dengan gamblang dan dengan keahlian dari seorang Penyair yang ahli di bidangnya.
Di antara keempat Injil, Injil Markus merupakan kisah yang paling singkat tentang ‘Yesus" (Mr 1:1). Yohanes Markus adalah penulis Injil ini. Ia dibesarkan di Yerusalem dan termasuk angkatan pertama orang Kristen (Kis 12:12).
Dalam suatu bagian bab dari Injil Markus, Markus memperkenalkan Yesus sebagai Putra Allah dan Mesias, hamba yang menderita. Titik yang menentukan dalam kitab ini adalah Bagian di Kaisarea Filipi, yang disusul oleh peristiwa pemuliaan Yesus (Mr 8:27-9:10), ketika identitas dan misi penderitaan Yesus dinyatakan dengan jelas kepada kedua belas murid-Nya.
Bagian pertama kitab Injil ini memfokuskan perhatian terhadap mukjizat luar biasa yang dilakukan Yesus dan pada kuasa-Nya atas penyakit dan setan-setan sebagai tanda bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Akan tetapi, Yesus memberitahukan dengan terus terang kepada para murid bahwa Dia harus "menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari" (Mr 8:31). Banyak ayat dalam kitab ini menyebut penderitaan (mis. Mr 3:21-22,30; Mr 8:34-38; Mr 10:33-34,45; Mr 13:8,11-13). Namun setelah Dia menderita karena Mereka maka Allah akan menyatakan bahwa Ia berkenan kepada mereka, sebagaimana ditunjukkan dalam kebangkitan Yesus.
Tiga ciri utama Injil Markus:
(1) Injil ini lebih menekankan apa yang dilakukan Yesus daripada apa yang diajarkan oleh-Nya (Markus mencantumkan 18 mukjizat Yesus dan hanya empat perumpamaan-Nya);
(2) Injil ini bersifat ataupun bertempo cepat, Tidak berurutan alurnya seperti injil Lukas serta bersifat acak dari episode yang satu kepada episode yang lain, dengan menggunakan kata "seketika itu juga".
(3) Injil ini ditulis dengan hidup, serta menggambarkan peristiwa-peristiwa dalam kehidupan Yesus dengan ringkas,padat,singkat dan tepat, dengan gamblang dan dengan keahlian dari seorang Penyair yang ahli di bidangnya.
2)
Mengapa
Menurutmu di dalam Injil Markus Para Murid diperkenalkan sebagai orang yang
sangat dekat dengan Yesus tapi pada saat yang sama sebagai orang-orang yang
gagal mengenal siapa Yesus itu sebenarnya dan apa misinya?
Injil
Markus hendak menunjukkan bahwa tidak ada seorangpun yang dapat mengikut Yesus
dengan setia jika dengan mengandalkan kekuatan sendiri. Sejak bagian awal injil
Markus sudah ditunjukkan dan digambarkan bahwa mengikut Yesus dan menyertai
Yesus adalah suatu panggilan(yang Khusus). Tidak ada seorangpun yang atas
kehendaknya sendiri dapat menjadi Murid(Mrk 5:18-19). Meskipun para Murid
gagal, Yesus tidak pernah menyebut mereka(murid-muridnya) gagal.
Injil
Markus juga hendak menyatakan bahwa diperlukan segenap kesanggupan dalam
pikiran, hati, dan jiwa sebagai kunci membangun relasi dengan Allah. Pesan dari
injil Markus adalah mengajak dan mengarahkan kita untuk mempelajari dan
memahami hakekat seorang “murid bersama Yesus”.
Injil
Markus juga mengisahkan Yesus dan para murid dimana kita dapat menangkap kesan
keakraban dan keterbukaan antara Yesus dengan murid-muridnya dapat kita
buktikan dengan keterusterangan Yesus akan penderitaanNya(Mrk 8:31). Hal yang
kemudian sukar dipahami oleh para murid dengan cara pikir Manusiawi. Cenderung
para murid berpikir secara praktis dan hal-hal seperti “perumpamaan” sukar
untuk mereka mengerti seperti yang digambarkan Markus bagaimana Yesus
menerangkan kembali PerumpamaanNya.
Injil Markus
juga mengambil peran sebagai salah satu dari Injil yang menekankan Kemuridan dan
bagaimana murid adalah generasi lanjutan dari suatu pengajaran untuk ajaran
tersebut tetap dilanjutkan dan berkembang sebagaimana pesan Yesus agar para
Murid saling mengasihi seperti Yesus juga mengasihi mereka pada bagian akhir
Injil Markus.
Kegagalan
Para Murid pada kisah Injil Markus adalah suatu gambaran bahwa status menjadi
Murid bukanlah suatu hal yang gampang dan mudah, hanya perlu menerima
pengajaran dan melakukan pengabdian, tidak sekedar itu tetapi kita juga diajak
untuk memahami bahwa menjadi seorang Murid butuh penyerahan diri yang penuh dan
juga pengabdian yang Mutlak terlebih untuk menjadi seorang pengikut Kristus.
No comments:
Post a Comment