SUATU SORE
BERSAMA SEORANG IBU PEDAGANG SAYUR-SAYURAN
DAN BERBAGAI BUMBU MASAK (op.Maria Siahaan Br. Manik)
I.
Pendahuluan
Metode penelitian sosial merupakan suatu proses yang
dilakukan secara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu, yang dilakukan dengan beberapa langkah yang logis, yang dapat dilihat
secara indera manusia. Metode yang saya gunakan dalam penelitian adalah metode
menurut Jenis Data dan Analisis jenis data, yaitu dalam bentuk kata ( Daftar
Pertanyaan), kalimat ( Narasi ).
Sesuai dengan panduan dan langkah-langkah yang diberikan
oleh bapak dosen, Pdt. Bonar Lumbantobing, M.Th untuk memandu berjalannya Mata
Kuliah study Lapangan, maka dengan ini saya telah melaksanakan sesuai yang
diperintahkan oleh bapak dosen. Dalam hasil laporan ini, saya telah melakukan
wawancara kepada salah satu pedagang di Pasar Horas, di Gedung IV. Waktu dan
hari wawancara yang terjadi pada : Minggu, 1 April 2016, pada pukul 14.00 WIB.
Oleh sebab itu, saya akan menguraikan hasil laporan saya
dalam beberapa poin untuk terlaksananya study Lapangan ini.
II.
Biodata Pedagang
1.
Nama Pengusaha : Marnia Lambok Manik(Op. Maria)
2.
Tempat Lokasi : Gedung IV, Lantai 1, Pasar Horas,
Pematangsiantar
3.
Produk dagang : Berbagai jenis sayuran dan
beberapa bahan masak(bumbu)
4.
Usia : 68 tahun
5.
Tempat tinggal : Simarimbun, Kec.Siantar Simarimbun.
6.
Jumlah Anak : 5 Orang
7.
Nama Suami : Mangala Siahaan(Alm)
III.
Metode Penelitian
·
Lokasi dan Waktu
Penelitian
Lokasi penelitian yang saya laksanakan di pasar Horas
yang akan dijadikan objek adalah pedagang pakaian dan waktu penelitian selama 2
jam.
IV.
Daftar Pertanyaan
1.
Produk apa yang
dijual ?
2.
Kenapa harus berjualan
di Pasar Horas ?
3.
Kenapa harus
menjual barang dagangan tersebut ?
4.
Siapa yang menjadi
penyalur dalam membantu usaha anda saat ini ?
5.
Dimana tempat
tinggal anda ?
6.
Kapan anda mulai
berjualan dagangan ini ?
7.
Bagaimana cara /
usaha anda dalam berjualan dagangan tersebut ?
8.
Apakah pekerjaan
ini menyita waktu anda, sehingga anda tidak memiliki waktu dalam mengikuti
kegiatan keagamaan ?
9.
Berapa penghasilan
yang diperoleh perhari ?
10. Apakah pendapatan dari usaha dagang ini merupakan pendapatan
pokok keluarga ?
11. Apa kendala anda selama ini dalam berdagang ?
12. Apakah pendapatan anda mengalami kenaikan/penurunan
disaat hari-hari besar ?
13. Bagaimana penentuan harga ?
14. Pernah mengalami kerugian ? apakah penyebab kerugian
tersebut ? dan bagaimana mengatasinya ?
15. Bagaimana hubungan dengan pedagang lainnya yang menjual
dagangan yang sama ? adakah tindakan yang saling merugikan ?
16. Bagaimanakah hubungan dengan pemerintah / dinas pasar ?
V.
Jawaban dari daftar pertanyaan yang dijawab oleh
Narasumber.
1.
Berbagai jenis
sayuran, antara lain :
ü Sayur kol, bunga kol
ü Kangkung
ü Bayam
ü Wortel, Terong
ü Bumbu: Bawang Putih, Bawang Merah, Cabe
ü Dll.
2.
Karena Pasar Horas
merupakan salah satu pasar yang terbesar di Kota Pematangsiantar, strategis dan
dalam penetapan dan mengapa terjadinya di Gedung IV ini, sudah ditetapkan oleh
pemerintah Kota Pematangsiantar.
3.
Profesi atau
keterampilan memang berjualan / berdagang pada bidang penjualan kebutuhan pokok
seperti kebutuhan makan dan dapur .
4.
Yang menjadi
penyalur dalam usaha ini adalah para petani yang menanam sayur mayur dan
bumbu-bumbuan yang sering di peroleh dari wilayah simarimbun sendiri dan adanya
rekan dari wilayah Toba(Pengumpul/Tokke) dan sebagian kecil dari hasil dari
ladang sendiri..
5.
Usaha ini telah
lama dimulai pada waktu yang tak dapat diingat secara jelas yang diawali oleh ibu
dari Mangala Siahaan (Op Radot br Silalahi) dan diberikan(waris) kepada
keluarga Op Maria hingga saat ini.
6.
Usaha yang
dilakukan dengan cara menjual dengan sistem eceran.
7.
Usaha ini mengganggu
jadwal ibadah pada hari minggu sebab pada hari minggu Op.maria tetap berdagang,
dengan alasan bahwa berdoa bukan hanya dalam rumah ibadah tapi juga dalam hati,
alasan ini semata-mata karena tuntutan hidup dan mengejar peluang setiap
harinya tanpa ada hari libur.
8.
Penghasilan yang
didapat tidaklah menentu, yang mentukan hanya berapa jumlah pembeli pada hari
itu.
9.
Penghasilan yang di
dapat dari usaha dagang ini terhitung pas-pasan meskipun usaha inilah dapat
memenuhi kebutuhan, seperti pangan, sandang.
10. Ada banyak kendala dalam penjualan, namun yang paling
pokok adalah kerusakan dan pembusukan bahan pokok yang dijual dan dalam kondisi
seperti itu maka alternatif nya adalah harga yang sangat rendah atau apabila
tidak laku maka jualan tersebut akan disalurkan kepada peternak babi dengan
nilai rupiah yang tak seberapa.
11. Ada perubahan pendapatan pada hari besar, pengahasilan
akan meningkat dari penghasilan pada hari-hari biasa.
12. Dalam hal penentuan harga, pada pedagang-pedagang di
pekan sudah ada standard harga atau disesuaikan dari kesepakatan. Sistemnya
adalah menetapkan harga lumayan tinggi dari modal pedagang, sehingga apabila
pembeli menawar, harga produk tidak jauh dari harga modal awal, sehingga ada
keuntungan.
13. Para penjual pada dasarnya pernah mengalami kerugian,
sama halnya dengan pedagang Op. Maria br Manik, seperti “Salah hitung” pada
saat para pembeli membeli dalam jumlah yang banyak, terkadang penjual salah
menghitung seluruh harganya, hal ini sangat merugikan pedagang. Dan kerugian
lain adalah turunnya harga barang dari meningkatnya produksi kebutuhan pokok.
14. Hubungan yang terjadi antara pedagang Op.maria br manik
dengan pedagang yang satu jenis usaha dagang dengannya tidak ada masalah.
Sesama penjual Sayuran dan kebutuhan pangan seperti inang Op.maria br manik tidak menjual harga berbeda, harga tinggi dan
rendah, harga akan otomatis akan disepekati oleh sesama pedagang. Hal ini
bertujuan untuk mencegah perpecahan atau pertengkaran yang terjadi sesama
pedagang. Dan kesalahpahaman pembeli mengenai harga jual yang umum kebutuhan
pokok.
15. Dalam hal ini, baik-baik saja, tidak ada masalah,
karena Inang Op Maria br manik selalu membayar uang iuran tepat waktu, dan
selalu mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah kota Pematangsiantar.
VI.
Hasil Wawancara
Ibu ini merupakan seorang pedagang di Gedung IV, Lantai
1,Pasar Horas, Pematangsiantar. Ibu ini
berkata bahwa sesungguhnya beliau menekuni berjualan ini adalah sebab tuntutan
hidup demi keluarga semenjak meninggalnya bapak Mangala Siahaan sejak 23 tahun
silam dan ibu ini harus kembali ke Pematangsiantar setelah sempat merantau ke
Panam,Riau mereka pulang agar dapat menghidupi 5 anaknya bergantung pada ayah
ibu mertuanya sebab suaminya telah meninggal dan tidak ada lagi pekerjaan yang
bisa beliau dapatkan di rantau, akhirnya beliau dan kelima anaknya dipanggil
pulang oleh ayah mertuanya. Dari penghasilan ini, beliau bisa menyekolahkan
anak-anaknya dan mencukupi perekonomian keluarga.. Awalnya usaha ini dilakukan
oleh orangtua bapak Mangala Siahaan dan kemudian diwariskan sebab hanya
merekalah satu-satunya anak(pomparan) yang kembali ke kampung halaman,
selainnya telah hidup dan berkeluarga di tanah rantau.
VII.
Kesimpulan
Metode Penelitian merupakan suatu penelitian ilmiah yang
dilakukan secara turun kelapangan dan mengambil beberapa sampel dan kemudian
akan disusun secara beberapa langkah metode , seperti pengumpulan data, ,
analisis, dll. Disini saya mewawancari seorang pedagang Sayuran dan kebutuhan
pangan. Sesungguhnya bukanlah termasuk wawancara sebab saya melakukan
pendekatan terhadap inang Op Maria br Manik dengan obrolan ringan dan
perkenalan yang cukup ramah disambut beliau dengan sangat hangat. Kami
berbincang seputar banyak hal dan sempat membantu-bantu ibu tersebut, dari
cerita beliau saya mendengar bahwa ketiga putrinya telah menikah dan hidup
bahagia, alangkah senang mendengarnya tetapi kemudian ibu itu berbagi keluh
tentang kedua putranya yang tak jua mendapat pekerjaan dan luntang-lantung
tanpa tujuan, apabila mereka kekurangan uang mereka akan membantu sang ibu
berdagang dan mengharapkan gaji, lalu kemudian mereka akan pergi entah kemana,
kedua putra nya telah menginjak usia mapan untuk menikah tapi nampaknya mereka
belum dapat bertanggungjawab cerita ibu itu. Itulah satu sisi kehidupan. Sehingga saya
menyimpulkan bahwa sesungguhnya kehidupan sosial dan profesi dalam masyarakat
sangatlah beraneka dan memiliki dinamika masing-masing seperti ibu Op. Maria br
Manik telah berjuang untuk keluarganya, dan seperti ibu-ibu yang lainnya yang
juga berjuang bagi anak-anaknya. Ibu itu bertekun dalam profesinya dan kini
telah memetik buah kebahagiaan dari putri-putri yang membanggakannya meskipun
beliau terkadang sedih dengan keberadaan kedua putranya.
Akan tetapi, apapun yang dijalani seseorang, apabila
dikerjakan dan dikelola dengan sepenuh hati dan kesungguhan, akan membawa
manusia kepada kehidupan yang lebih sejahtera. Terimakasih untuk inang Op Maria
Siahaan br Manik( Marnia Lambok Manik).
BY: Mardaup Jepri
No comments:
Post a Comment