Tuesday, February 21, 2017

Ironi & Satire

PEREMPUAN PERFEKSIONIS


kau menuntut Kesempurnaan
dari sekeping cermin serpihan pecahan
kau menuntut kehebatan
seekor kucing, untuk berlari seperti jaguar

seorang perfeksionis
itulah dirimu yang sebenarnya
yang telah lama bersabar untuk seorang pecundang
sementara engkau mencari seorang Ksatria
yang dengan cepat mengantar payung saat kau kehujanan
dengan kereta kencananya

bukan seorang pejalan Kaki, yang hanya punya dua kaki
bukan roda dua, sementara kau sudah basah kuyup

saat hujan kau butuh mantel, bukan payung pinjaman
saat bepergian kau butuh dudukan empuk, bukan goyang lutut
saat berliburan kau butuh angin bebas, bukan sesaknya angkot
kau butuh helm, agar kepalamu tak terantuk angkot yang tiba-tiba ngerem

kau telah lama bersabar dengan seorang pecundang
yang tidak bisa, hanya untuk memboncengmu pulang
kau telah lama bersabar dengan seorang pecundang
yang samasekali miskin dan sangat kurang

lalu ksatria datang
menawarkan kencana dan petualangan
tergiurlah engkau wahai perempuan perfeksionis
tertinggallah seorang pecundang
di balik layar paling ujung akhir
sebab sudah lama engkau bersabar

dengan seorang pecundang.

Thursday, February 2, 2017

News : Malam Refleksi Hari Relawan di GMKI Pematangsiantar-Simalungun



Mengenang 3 Tahun Gugurnya Pahlawan Benang Biru
Pada Rabu, 1 Februari 2017 segenap civitas GMKI seluruh Indonesia memperingati hari Relawan GMKI yang 3 Tahun. Sejarah ini berawal ketika GMKI sewilayah sumut dan Aceh memprakarsai program bakti sosial untuk membantu masyarakat korban pasca erupsi gunung sinabung pada februari 2014 silam . Akan tetapi ketika proses evakuasi berlangsung naas menimpa 7 relawan  GMKI yang tengah berada di lokasi erupsi dan tidak sempat untuk menyelamatkan diri. Mereka adalah Fitri Napitupulu (Ketua Cabang GMKI Kutacane), Marudut Sihite (Sekretaris Cabang GMKI Kutacane),Santun Siregar (Badan Pengurus Cabang GMKI Kutacane), Julfandi Siregar (Badan Pengurus Cabang GMKI Kutacane), Daniel Siagian (Badan Pengurus Cabang GMKI Kutacane), Asran Lubis(anggota  GMKI) beserta Mahal Surbakti (Kabid PKK GMKI Kabanjahe).
GMKI Pematangsiantar-simalungun sesiap mengadakan ibadah mengenang hari Relawan GMKI

GMKI kemudian menetapkan hari itu, 1 Februari sebagai hari untuk memperingati ketujuh Relawan GMKI yang mengabdi untuk masyarakat korban bencana. Kemudian disebut Hari Relawan GMKI.
Secara khusus, GMKI Cabang Pematangsiantar-simalungun juga mengadakan ibadah untuk memperingati Hari Relawan GMKI di Student Center GMKI Pematangsiantar-simalungun, kompleks griya pada pukul 18.00 Wib. Ibadah yang dibawakan oleh Sekbid Kerohanian GMKI PSS Jepri Simanjuntak berjalan dengan penuh hikmat dan setiap kader GMKI yang ikut serta dalam acara ibadah tersebut mengikuti ibadah dengan kekusyukan dan penuh penghayatan.
Lilin sebagai simbol pengorbanan 7 kader terbaik GMKI

Dalam ibadah dibacakan kronologi peristiwa sejarah untuk mengenangkan kembali mereka yang telah gugur di medan perjuangan. Sejarah gugurnya kader-kader terbaik tersebut harus tetap dijaga dan tetap menjadi moment yang tidak terlupakan. Dengan ditetapkannya tanggal 1 Februari menjadi Hari Relawan GMKI menjadi sebuah cerminan sebuah pelayanan yang utuh dan bersinergitas di medan layan GMKI dan sekaligus mendorong pemerintah agar tetap mempercepat pembangunan infrastruktur penanggulangan Bencana. GMKI dalam peringata Hari Relawan masih merasakan bahwa pentingnya kehadiran relawan kemanusiaan yang berkompetensi dan siap diterjunkan segera ke daerah-daerah rawan bencana.
Suasana Ibadah

Diatas Abu Vulkanik sinabung, raga mereka terbaring. Dalam menunaikan tugas untuk mengabdi pada bangsa dan negara. 7 mahasiswa yang memberikan nilai-nilai perjuangan tanpa mengenal rasa takut. Kita mengenangkan mereka saat ini. Raga mereka boleh pergi, namun tidak dengan semangatnya. Biarlah pengorbanan yang mereka berikan dapat menjadi pesan berharga yang mampu menginspirasi seluruh generasi muda Indonesia, bahwa hidup manusia ditentukan lewat nilai yang ia berikan di di dunia, seperti halnya teladan Yesus Kristus yang telah mati menebus dosa manusia” (penulis).